CATATAN ABDI DI TENGAH PANDEMI

-


         Alhamdulillahirabbil ’alamin, satu periode mengemban amanah sebagai pengurus HIMMABA Cabang periode 2020-2021 telah purna. Satu periode yang memberikan banyak makna sekaligus pembelajaran berharga. Mewujudkan abdi di tengah pandemi bukanlah hal mudah. Pengurus dituntut adaptif terhadap berbagai perubahan, serta aktif memunculkan inovasi-inovasi di tengah keterbatasan. Berbekal niat, sedikit kemampuan, serta restu dari sedulur/i HIMMABA se-Malang Raya, pengurus cabang periode 2020-2021 mempersembahkan daya dan upaya secara maksimal.

Mengawali kepengurusan dengan “Sambung dulur HIMMABA angkatan 2020” secara virtual, pengurus berhasil menghimpun dan menyambut mahasiswa baru angkatan 2020. Arahan ke-HIMMABA-an yang disampaikan oleh Ustadz Saiful menjadi esensi dari kegiatan ini. Masih secara virtual, kami berhasil memperingati Harlah ke 37 HIMMABA dengan dilaksanakannya Webinar dengan tema “Revitalisasi Nilai-nilai Pesantren dalam Menghadapi Era Society 5.0“. Peringatan Harlah juga dirangkai dengan khotmil qur’an (offline-online) dan sowan-sowan yang diikuti oleh sedulur/i yang berada di Malang. Peringatan Harlah ke 37 ini sekaligus menjadi ajang pembuka silaturrahim dengan para sesepuh HIMMABA yang sempat terputus.

Awal tahun 2021 kami sambut dengan harapan berkegiatan secara offline. Namun lagi-lagi, ekspektasi kami dipatahkan realita. Kami kembali dituntut untuk beradaptasi dengan keadaan. Pelatihan Desain dan Fotografi yang sudah kami canangkan, akhirnya diselenggarakan secara online. Bekerjasama dengan realita, memanfaatkan sumber daya yang ada, hingga akhirnya tercapailah tujuan pengembangan sumber daya manusia yang kami cita-citakan. Meski begitu, kami tak luput dari khilaf dan cela. Gathering online yang telah kami rancang, sayangnya hanya menjadi wacana. Kelalaian pengurus dalam prosesnya, menjadi cela mengecewakan.

Namun kami tetap berbangga. Pada periode ini, kami berhasil menghidupkan kemali komisariat UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang sempat vacum tahun lalu, serta merintis kembali komisariat UNISMA yang telah vacuum beberapa tahun belakangan. Kami juga berhasil memfasilitasi inisiasi dan deklarasi berdirinya komisariat Universitas Brawijaya, melalui terselenggaranya konferensi komisariat UB perdana yang dilaksanakan secara online. Puncaknya, Konferensi Cabang tahun ini telah berhasil terlaksana secara offline dan online. Laporan pertanggungjawaban kami dinyatakan diterima dengan revisi, dan pengurus HIMMABA Cabang periode 2020-2021 telah dinyatakan demisioner. Terpilihnya ketua HIMMABA Cabang periode 2021-2022 menjadi tugas akhir yang telah berhasil kami rampungkan.

Dengan ini, segenap Pengurus HIMMABA Cabang periode 2020-2021 pamit undur diri. Secara tulus, kami mengucapkan permohonan maaf atas segala khilaf dan cela yang tercipta selama mengemban amanah mulia. Harapan kami, perjuangan pengurus HIMMABA Cabang periode 2020-2021 dapat dilanjutkan oleh kepengurusan selanjutnya. Dengan senantiasa menjaga nama baik Bahrul ‘Ulum, melestarikan budaya-budaya pesantren, serta menebar kemanfaatan kepada sesama, HIMMABA diharapkan dapat menjembatani perwujudan “mahasiswa yang tetap santri”. Mantapkan niat, tingkatkan loyalitas, kuatkan komitmen untuk mengabdi dengan ikhlas kepada Bahrul ‘Ulum melalui HIMMABA tercinta. Salamun Qoulan Min Robbirrohim.

Shabrina Muyassirotul 'Aliyah (Ketum HIMMABA 2020-2021)

Comments

Post a Comment

Biasakan Berkomentar.
(Komentar Anda Merupakan Kehormatan Bagi Kami) - Terima Kasih

Popular posts from this blog

Pengertian Dan Perbedaan Adat, Kebudayaan, dan Peradaban

-
Image
Adat Ada tadalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai kebudayaan, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang lazim dilakukan di suatu daerah. Apabila adat ini tidak dilaksanakan akan terjadi kerancuan yang menimbulkan sanksi tak tertulis oleh masyarakatsetempat terhadap pelaku yang dianggap menyimpang. Asal kata adat Menurut Jalaluddin Tunsam (seorang yang berkebangsaan Arab yang tinggal di Aceh dalam tulisannya pada tahun 1660). "Adat" berasal dari bahasa Arab عادات , bentuk jamak dari عادَة (adah), yang berarti "cara", "kebiasaan". Di Indonesia kata Adat baru digunakan pada sekitar akhir abad 19. Sebelumnya kata ini hanya dikenal pada masyarakat Melayu setelah pertemuan budayanya dengan agama Islampada sekitar abad 15-an. Kata ini antara lain dapat dibaca pada Undang-undang Negeri Melayu. Hukum adat di Indonesia Dari 19 daerah lingkungan hukum (rechtskring) di Indonesia, sistem hukum adat dibagi dalam tiga
Read more

Pandangan Islam Mengenai Harapan

-
Image
Harapan sangat erat ikatannya dengan keyakinan. Berharap, dengan kata dasar harap dan ditambah imbuhan ber- yang terbentuk menjadi sebuah kata kerja. Yakni kita bekerja dengan akal dan hati kita untuk menggantungkan harapan yang kita miliki kepada Sang Pencipta agar apa yang kita harapkan dapat terwujud. Selain itu Ia menyakini bahwa ada Zat yang berkuasa atas apa yang kita harapkan yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Iskhaq mengharapkan lulus Ujian mengemudi, tetapi tidak ada usaha dari seorang Iskhaq untuk belajar mengemudi, Bagaimana mungkin Iskhaq lulus dalam ujian mengemudi. Harapan merupakan bagian dari fitrah manusia yang tidak mungkin ditinggalkan oleh setiap manusia. Orang yang tidak mempunyai suatu harapan  pada hakekatnya adalah manusia yang mati, mengingat harapan merupakan titik awal manusia untuk selalu berkembang menuju kehidupan yang lebih baik. Islam sendiri mengan
Read more

8 Permasalahan Dalam Pengembangan Silabus SQL

-
Image
Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Indikator, Materi Pokok, Kegiatan pembelajaran, Alokasi Waktu, Sumber Belajar,   dan Penilaian. Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut: 1. Kompetensi apa saja yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang dirumuskan oleh   Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar). 2. Materi Pokok apa sajakah yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai Standar Isi. 3. Kegiatan pembelajaran yang bagaimanakah yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan objek belajar. 4. Indikator apa sajakah yang harus ditentukan untuk mencapai Standar Isi. 5. Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan Indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai. 6. Berapa lama wa
Read more