Posts

Showing posts from June, 2020

Halal Bi Halal Himmaba Komisariat UB

Image
Berita Halal Bi Halal Himmaba Komisariat UB “Fitrah Organisasi di Hari yang Fitri” Himmaba Komisariat UB-di rumah aja, Minggu malam ( 31/05) Telah diadakannya   acara yang tidak seperti biasanya, tidak hanya sekedar rutinan per mingguan saja oleh Himmaba komisariat UB,   namun pada minggu tersebut diadakan kegiatan yang luar biasa dimana masih dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 H yaitu Halal Bi Halal (HBH) Himmaba Komisariat UB. HBH ini diadakan secara Virtual melaui via Google Meet yang tidak memutuskan semangat sedulur/i   dalam bersilahturahmi, acara ini dihadiri oleh 28 sedulur/I Himmaba Komisariat UB dari berbagai angkatan serta dihadiri pula oleh alumni.   HBH pertama kali   ini mengusung tema “Fitrah Organisasi di Hari yang Fitri”, berdasarkan dengan tema tersebut, Himmaba Komisariat UB sendiri bertujuan sebagai wadah untuk meningkat kemampuan, kemandirian, dan sumber daya yang dimiliki melalui organisasi yang fitrah. Diskusi kali ini pun diisi oleh pemateri o

NGOPDAR (Ngopi daring) "Mendidik Diri Menulis Untuk Rebahan Yang Lebih Produktif"

Image
Berita : “Mendidik Diri Menulis Untuk Rebahan yang Lebih Produktif” Himmaba UB – dirumah aja, Jum’at Malam ( 15/05)   telah terlaksana   Ngopi Daring (NGOPDAR) sebagai bentuk   wujud acara rutinitas setiap minggunya oleh himmaba UB yaitu Diskusi Online. Diskusi kali ini berbeda dengan sebelumnya, karena kita mencoba melangkah hal yang baru ditengah pandemi covid-19 ini dengan membuka diskusi online kita secara umum, tentunya berlokasi di rumah masing- masing sedulur/i yang dilakukan secara daring atau online melalui via google meeting. Tema yang di angkat dalam Ngopdar ketiga kalinya ini yaitu “Mendidik Diri Menulis Untuk Rebahan yang Lebih Produktif “. Berdasarkan tema tersebut   tujuan dari Himmaba UB   yaitu sebagai upaya seseorang membuat karya di tengah pandemi Covid-19   ini dengan   mendidik dirinya dengan menulis, karena menulis sa n gat dibutuhkan di masa mendatang. Menulis itu ibarat mengikat ilmu. Ilmu itu bagaikan air jika dibiarkan tergenang maka ak

Hikayat Wabah Ngutil

Image
Pict source: Google Sudah delapan hari yik Haidar berdiam diri dirumahnya. Sudah selama itu pula ia tak diperbolehkan keluar dari kamar Sebab kota damai nan permai yang ia tinggali itu, kini berubah muram akibat diselimuti wabah, sebuah wabah yang terdengar sedikit aneh dan lucu: wabah mengutil, yang membuat penderitanya seperti kleptomania, mengutil segala benda yang bukan miliknya, kemudian dibawa pergi entah ke mana. Wabah ini dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru kota dalam waktu singkat. Bahkan kepolisian sampai angkat tangan dengan fenomena ini, akibat berbuntut kerusuhan fatal di mana-mana, yang seluruh penduduknya saling berebutan harta benda di sekitar mereka, tak memandang ras atau jabatan, sehingga banyak bangunan hancur serta hangus terbakar. Yik Haidar hanya duduk pucat di kursi empuknya, dengan terbungkus baju pelindung dari plastik berwarna biru. Ia menyaksikan berbagai laporan dari para bawahannya yang berada di ruang kamarnya masing-masing dengan panggi

Puasa Sosmed untuk Kesehatan Mental

Image
Pict source: Google Perkembangan media sosial di era globalisasi ini ber pengaruh besar terhadap ke hidup an masyarakat dunia dalam berbagai aspek, salah satunya berdampak pada perubahan kebiasaan manusia. Duduk berjam-jam menelusuri linimasa media sosial bukan merupakan kebiasaan yang aneh di zaman sekarang. Namun, kebiasaan ini bukan merupakan kebiasaan yang baik. Perkembangan media sosial membuat masyarakat di dunia jadi lebih terhubung dari sebelumnya. Namun, ketergantungan  media sosial memberikan efek yang tidak baik pada kesehatan mental. Menurut data dari asosiasi dokter anak AS ( American Academy of Pediatrics ) pada April 2011, anak-anak dan remaja harus mewaspadai potensi efek negatif dari media sosial, seperti perundungan siber dan depresi. Tapi risiko yang sama mungkin bisa juga terjadi pada orang dewasa. Contohnya seperti r entetan foto yang muncul di Instagram, hal itu dapat menjatuhkan kepercayaan diri beberapa orang. Sementara itu, mengecek Twitter

Sapri Mencari Jilid 2

Image
Setelah beberapa lama melakukan perjalanan menyusuri kelokan sungai di tengah belantara hingga larut malam yang membuat pakaian mereka basah, Mbah Juman dan Kang Sapri istirahat menghangatkan tubuh dengan membuat api unggun, kedua orang ini pun tertidur. Bangun ketika mendengar suara kokok ayam hutan menjelang fajar. Begitu terbangun, Kang Sapri merasakan perutnya keroncongan dan berkata: “Lapar sekali perutku, Mbah.” Mbah Juman menjawab, “Sisa bekal makanan sudah habis semalam. Kalau begitu sebaiknya kita niatkan puasa sunnah saja hari ini.” Kang Sapri mengangguk setuju. Mereka berdua kembali berjalan melewati jalan setapak di perbukitan dan menyeberangi sungai yang berkelok-kelok dengan suara riaknya yang menggemuruh. Tak ada warung kopi untuk memenuhi hasrat tenggorokan. Tak ada gadis ayu yang mengulum senyum dengan kerlingan mata nan aduhai. Tak ada orang menawarkan es lilin dengan warna-warni yang menggoda. Tak ada grab maupun gojek untuk mempersingkat perjalanan. Ka