Ngopi Menjelang Subuh

Lihatlah kemesraan pada malam di warung kopi Ada yg menyibukkan jemari membalas pesan Dari kekasihnya, atau bahkan sebatas group kelompok Juga yang fokus bermain game pada gadgetnya Kelihatannya hanya aku yang berbeda dari lainnya Mataku, pikiranku, jemariku tak bisa di pisahkan Bergelayut menulis huruf demi huruf yang tersusun Agar tercipta makna pada kesunyian yang menyiksa Lebih dua jam lamanya, malam berpamit pergi Suara lagu pengiring di warung kopi tak berbunyi Satu persatu pengunjung pulang dengan sunyi Dan aku masih saja berkelana dengan kata-kata Menjelang subuh, suara tarhim bergema dari masjid Membangunkan seseorang yang sedang bermimpi Dari terlelap tidur, di tempat tinggal kesayangannya Dan aku, berlayar pulang menyusul mimpi yg tertunda By Ahmad Mufid, S.Pd Ketua Himmaba Cabang Demisioner 2017