Karna Indonesia

Karna Indonesia Karna pun tak beranjak dari pijakannya, mendengar wejangan ibunda tercintanya, sang dewi kunti. “Wahai anakku bergabunglah engkau dengan saudara mudamu, Puntadewa, Janaka, Werkudara, Nakula dan Sadewa, mari rebut nusantara dari rezim pemerintah sehingga tak ada pertumpahan darah antar saudara”. Karna pun diam membisu seraya memandangi senja merah putih cakrawala. Kunti kembali berwejang, “Bung Karna sang pemilik senjata kuntawijayandanu, bukankah pemerintahan rezim duryudana telah menjatuhkan hak-hak para pandawa sebagai pewaris tahta nusantara,?”. “Wahai ibu pertiwi, mengapa dulu engkau hanyutkan daku tatkala engkau masih menjadi penghuni kasta istana?, engkau malu mengakui daku sebagai putra pertiwimu ?, mengapa justru seorang rakyat jelata yang keseharianya mengais rizki dipematang sawah yang rela merawat kehidupanku ?. Hingga seiring waktu justru Prabu Duryudana yang merelakan untuk membantu keluarga baruku dan membiayai kebutuhan keseharian kami,