Posts

Showing posts from June, 2017

Memaknai Lailatul Qadar dengan Tekun Beribadah

Image
Memaknai Lailatul Qadar dengan Tekun Beribadah - Sering kita ketahui, pada bukan ramadhan terdapat sebuah peristiwa dimana Allah menurunkan Al-Quran pertama kali kepada nabi Muhammad SAW. Ya, pada tanggal 17 Ramadhan tepatnya, dan setelah itu kita memperingatinya sebagai malam Nuzulul Qur'an. Lalu selain itu, ada malam yang sangat kita yakini bahwa pada bulan Ramadhan terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, malam yang penuh barokah, malam yang selalu ditunggu dan dicari oleh umat muslim yang melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Lantas, apa Lailatul Qadar sebenarnya? Mari kita kaji bersama. Lailatul Qadar adalah satu malam yang khusus terjadi di bulan Ramadan. Ayat al-Qur’an yang pertama dipercayai diturunkan pada malam ini. Malam ini disebut di dalam al-Qur’an dalam surah Al-Qadr, dan diceritakan lebih baik daripada seribu bulan. Saat pasti berlangsungnya malam ini tidak diketahui namun menurut beberapa hadits, malam ini jatuh pada 10 malam terakhir

Pertama Kali Nabi Muhammad Mendapat Lailatul Qodar

Image
Pertama Kali Nabi Muhammad Mendapat Lailatul Qodar - Malam lailatul qadar adalah malam datangnya keberkahan dan kemuliaan (QS Al-Qadr: 1). Malam yang lebih baik dari 1000 bulan (QS Al-Qadr: 3) ini memberikan jaminan kebaikan secara berkesinambungan di mana malaikat turun ke bumi melimpahkan segala kemuliaan dari Allah SWT bagi hamba yang dikehendaki-Nya. Kemuliaan berkesinambungan tersebut dinyatakan dalam salah satu ayat Al-Qur’an berbunyi, Tanazzalul malaikat war ruh (QS Al-Qadr: 4). Kata Tanazzalul adalah bentuk yang mengandung arti kesinambungan, atau terjadinya sesuatu pada masa kini dan masa datang. (M. Quraish Shihab, 1999). Malam yang hadir pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan menurut beberapa riwayat jatuh pada tanggal-tanggal ganjil ini menuntut kesiapan dari manusianya itu sendiri untuk mendapatkan malam lailatul qadar.  Artinya, apabila jiwa telah siap, kesadaran telah tumbuh dan bersemi, dan lailatul qadar datang menemui seseorang, ketika itu mala

Kyaiku Aktivis

Image
Kyaiku Aktivis - Beliau adalah sosok panutan. Bagaimana tidak, aku yang lumayan 'nganu' ini semoga masih dianggap santrinya. Semoga kemuliaan tetap diberikan kepada beliau. Amin. Beliau adalah penggerak atas berdirinya organisasi yang barokah, Nahdlatul Ulama. Beliau adalah sosok yang piawai untuk menyatukan visi misi kyai-kyai pada waktu itu. Hasil yang kita nikmati saat ini, semuanya tidak lepas dari perjuangan beliau, sebab dawuh beliau sampai saat ini yang masih benar-benar teringat di benak adalah "Tiada kata udzur dalam berjuang". Esensinya adalah bagaimana kita memperjuangkan sesuatu yang baik jangan pernah ragu. Curahkan segala apa yang kita punya, segala umur kita, dan niati segalanya sebagai ibadah kepadaNya. Bukankah saat kita nyantri di pondok dulu, kita dididik untuk membenahi akhlak masyarakat yang semakin kesini semakin riskan? Maka dengan mencoba meniru beliau, jadi santri haruslah 'strong'. Nah, sampai titik ini saya -yang

Irodah versi Kyai Wahab Chasbullah

Image
Irodah versi Kyai Wahab Chasbullah – Ditengah-tengah kesibukan beliau dalam dunia organisasi, beliau tetap tidak meninggalkan tugasnya sebagai seorang Kyai, yaitu ‘ngajeni’ para santri. Seperti biasa setiap ba’da isya’ beliau punya rutinan mbalah kitab ‘fathul majid’ yang bertempatan di serambi masjid jami’ pondok tambakberas. Kebetulan pada malam itu ngajinya sampai bab qodlo’ dan qodar. Dengan panjangnya beliau menjelaskan masalah itu, kebetulan atau memang sudah menjadi kebiasaan, selalu saja ada santri yang saking keenakan mengaji atau mungkin karena lainnya, selalu terkantuk-kantuk bahkan sampai tertidur. Salah satu dari santri yang biasa ngantuk saat ngaji itu, sebut saja namanya “Abdul”. Ketika Abdul terjaga dari tidurnya, pengajian sudah hampir selesai, dan ia juga sempat mendengarkan penjelasan dari Mbah Wahab, “bahwa segala sesuatu yang terjadi dan kita lakukan adalah tidak lepas dari takdir Allah SWT”. Malam telah tiba, Abdul merasakan bahwa ada yang menja

Himmaba Peringati Nuzulul Qur’an dan Santunan Fakir Miskin

Image
Himmaba Peringati Nuzulul Qur’an dan Santunan Fakir Miskin - Pengurus Cabang Himpunan Mahasiswa Malang Alumni Bahrul’ Ulum akan menggelar malam Nuzulul Qur'an, Kamis (15/6) mendatang. Acara tersebut juga bersamaan dengan santunan fakir miskin di wilayah Masjid Raden Rahmat Merjosari Malang. Ketua Cabang Himmaba sedulur Dani menjelaskan, kegiatan tersebut akan diikuti warga dan anggota Himmaba. "Karena Himmaba adalah organisasi yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, kami mengundang warga setempat untuk hadir pada acara peringatan nuzulul qur’an nanti" ujarnya, Rabu (7/6) saat dihubungi Tim Penulis Himmaba. Malam Nuzulul Qur'an nanti rencananya akan menampilkan gema Sholawat Nabi oleh Group Al Banjari Himmaba. Kemudian dilanjutkan ceramah Nuzulul Quran yang insyaallah diisi oleh KH Sulthon Abd Hadi dari Jombang. Lebih Lanjut, Ketua cabang Himmaba ini mengungkapkan momen peringatan Nuzulul Quran di masjid Raden Rahmat Merjos

Sastra Sufistik

Image
Sastra Sufistik - Sastra menurut Luxemburg didefinisikan sebagai ciptaan atau kreasi yang merupakan luapan emosi dan bersifat otonom. Dalam bahasa Arab, sastra disebut Al-Adab, yang berarti perkataan yang indah dan jelas, dimaksudkan untuk menyentuh jiwa mereka yang mengucapkan atau mendengarnya baik berupa syair maupun natsr atau prosa. Sedangkan sufi, berdasarkan dari bahasa Arab, secara harfiah adalah orang yang menjauhkan diri dari kemewahan dunia. Dalam sejarahnya, walaupun para sufi itu telah muncul sejak zaman Nabi Muhammad SAW, tapi mengalami puncak kejayaannya setelah masa Khulafur Rasyidin, yakni pada masa pemerintahan Islam dinasti bani Umayyah, berkelanjutan pada masa pemerintahan dinasti Abbasiyah di Baghdad. Lalu, apakah sastra sufi hanya tentang kecintaan kepada Ilahi? Philip K. Hitti dalam History of Arab-nya mengatakan bahwa sastra sufi dalam bahasannya lebih menekankan pada ungkapan-ungkapan cinta pada Tuhan. Maka tidak mengejutkan, saat kita mengetahui

Semangat Saya Indonesia, Saya Pancasila

Image
Semangat Saya Indonesia, Saya Pancasila - Dewasa ini, ada golongan yang mengaku pro Pancasila namun Anti Islam. Seseungguhnya, dalam Pancasila itu sendiri terkandung nilai keislaman yang kental. Pada islam sudah diajarkan untuk berlaku adil, berakhlak baik kepada sesama makhluk, menyelesaikan sesuatu dengan musyawarah mufakat. Dari segala sisi pancasila dan islam itu sebuah satu kesatuan yang padu, tidak ada bagian dari pancasila yang tidak mengandung nilai keislaman. Apabila ada yang menyatakan yang pro Pancasila tapi anti dengan Islam, secara lansung mereka dianggap anti Pancasila. Saat kita dibangku sekolah kita diajari bahwa Pancasila itu adalah ideologi dasar bangsa Indonesia yang terbentuk dari hasil musyawarah Panitia sembilan. Pancasila berasal dari dua kalimat yaitu, Panca yang berarti lima dan Sila berarti asas atau prinsip. Bertepatan Pada acara ma’iyah di polinema malang yang bertepatan dengan hari lahir Pancasila Cak Nun memberi penawaran dan contoh yang mena

Kembali ke Jati Diri Bangsa

Image
Kembali ke Jati Diri Bangsa - Terkait dengan sejarah perjalanan bangsa Indonesia, generasi muda mempunyai peran yang cukup menonjol dalam merintis pembentukan negara kebangsaan, proklamasi hingga mempertahankan proklamasi. Mereka berhasil menangkap semangat zaman dan mengaktualisasikan semangat tersebut dalam proses pembentukan keindonesiaan yang demokratis dan modern. Pergulatan anak-anak muda dengan tradisi secara kreatif mampu menghasilkan suatu pembaharuan pemikiran tanpa harus tercerabut dari akar budayanya. Untuk itu menempatkan generasi muda dalam menggelorakan sekaligus merealisasikan nasionalisme dan Pancasila dalam konteks kehidupan bermasyarakat dan bernegara menjadi suatu keniscayaan. Memang setiap generasi sangat dipengaruhi oleh jiwa zamannya. Untuk itulah Pancasila sebagai roh yang bersifat progresif revolusioner perlu dipahami dan diterapkan secara konstektual. Para pemuda idealis yang berjiwa progresif revolusioner perlu menjabarkan prinsip kebangsaan mel

Kyai Fattah Membijaki Santri Nakal

Image
Kyai Fattah Membijaki Santri Nakal – Sebagai lurah di Pondok Induk Tambakberas, Umar termasuk santri yang taat dan teguh terhadap amanah Kyai. Baginya mengingkari dawuh Kyai, walau hanya berupa gerundelan dalam hati adalah merupakan su’ul adab yang bisa berakibat pada terkikisnya manfaat dan barokah ilmu. “Itu merupakan otoritas Kyai..” gumam Umar saat harus tunduk terhadap kebijakan kyai. Gumam yang sekaligus upayanya mencari jawab atas pertanyaannya sendiri. “Seorang guru bertindak memutuskan sesuatu lebih karena berdasar pada ketajaman isyaroh yang beliau peroleh dari kedekatannya dengan Gusti, yang tak jarang itu berada di luar wilayah kemampuan murid untuk menafsirkannya, kecuali orang-orang tertentu. Dan lebih aman bagi kita adalah mendahulukan khusnudzon terhadap Kyai…” , lanjut Umar di hadapan para sejawatnya yang lebih junior. Beberapa bulan terakhir Umar cukup dibuat pusing dan geram oleh ulah seorang yang sudah sangat membuat kelabakan para pengurus pondok. Ia j